Social Icons

Senin, 18 November 2013

Rumus Himpunan

Hipunan Kosong
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak punya anggota.
{ } atau 0
Contoh
1.Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
2.Himpunan bulan-bulan yang harinya lebih dari 31 hari.

Himpunan Semesta
Himpunan Semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan.
Contoh
1.S = (Benda-benda berwujud)
   A = (Cair, gas)
   B = (Padat)
2.S = (Binatang pemakan daging)
   A = (Harimau, macan)
   B = (Kucing , Hiu)
   C = (Anjing, serigala)

Diagram Venn

Penemu Diagram Venn
Diagram Venn
Diagram Venn adalah perkumpulan anggota yang digambarkan dengan persegi panjang dan dipojok kiri atas diberi simbol S.
Contoh                  
1.S = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)         
   A = (1, 3, 5, 7, 9)
   B = (6, 7, 8, 9, 10)











             Irisan Himpunan
Irisan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A juga anggota B
dilambangkan dengan A ∩ B dibaca himpunan A irisan B.
Contoh












A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A ∩ B = (4)

Gabungan Himpunan
Gabungan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A saja, anggota B saja dan anggota dari A B.  
Contoh
A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A B = (1, 2, 3, 4, 5)         

Selisih Himpunan
Selisih Himpunan adalah himpunan anggota A yang tidak menjadi anggota B yang disebut selisih himpunan A dan B, ditulis A - B.
Contoh
S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
A = (1, 2, 5)
B = (1, 2, 3, 4)
Tentukan selisih himpunan berikut!
1. A - B = (5)
    A = (1, 2, 5)
    B = (1, 2, 3, 4)
2. B - A = (3, 4)

Rumus Himpunan

Hipunan Kosong
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak punya anggota.
{ } atau 0
Contoh
1.Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
2.Himpunan bulan-bulan yang harinya lebih dari 31 hari.

Himpunan Semesta
Himpunan Semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan.
Contoh
1.S = (Benda-benda berwujud)
   A = (Cair, gas)
   B = (Padat)
2.S = (Binatang pemakan daging)
   A = (Harimau, macan)
   B = (Kucing , Hiu)
   C = (Anjing, serigala)

Diagram Venn

Penemu Diagram Venn
Diagram Venn
Diagram Venn adalah perkumpulan anggota yang digambarkan dengan persegi panjang dan dipojok kiri atas diberi simbol S.
Contoh                  
1.S = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)         
   A = (1, 3, 5, 7, 9)
   B = (6, 7, 8, 9, 10)











             Irisan Himpunan
Irisan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A juga anggota B
dilambangkan dengan A ∩ B dibaca himpunan A irisan B.
Contoh












A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A ∩ B = (4)

Gabungan Himpunan
Gabungan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A saja, anggota B saja dan anggota dari A B.  
Contoh
A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A B = (1, 2, 3, 4, 5)         

Selisih Himpunan
Selisih Himpunan adalah himpunan anggota A yang tidak menjadi anggota B yang disebut selisih himpunan A dan B, ditulis A - B.
Contoh
S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
A = (1, 2, 5)
B = (1, 2, 3, 4)
Tentukan selisih himpunan berikut!
1. A - B = (5)
    A = (1, 2, 5)
    B = (1, 2, 3, 4)
2. B - A = (3, 4)

Rumus Himpunan

Hipunan Kosong
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak punya anggota.
{ } atau 0
Contoh
1.Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
2.Himpunan bulan-bulan yang harinya lebih dari 31 hari.

Himpunan Semesta
Himpunan Semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan.
Contoh
1.S = (Benda-benda berwujud)
   A = (Cair, gas)
   B = (Padat)
2.S = (Binatang pemakan daging)
   A = (Harimau, macan)
   B = (Kucing , Hiu)
   C = (Anjing, serigala)

Diagram Venn

Penemu Diagram Venn
Diagram Venn
Diagram Venn adalah perkumpulan anggota yang digambarkan dengan persegi panjang dan dipojok kiri atas diberi simbol S.
Contoh                  
1.S = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)         
   A = (1, 3, 5, 7, 9)
   B = (6, 7, 8, 9, 10)











             Irisan Himpunan
Irisan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A juga anggota B
dilambangkan dengan A ∩ B dibaca himpunan A irisan B.
Contoh












A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A ∩ B = (4)

Gabungan Himpunan
Gabungan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A saja, anggota B saja dan anggota dari A B.  
Contoh
A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A B = (1, 2, 3, 4, 5)         

Selisih Himpunan
Selisih Himpunan adalah himpunan anggota A yang tidak menjadi anggota B yang disebut selisih himpunan A dan B, ditulis A - B.
Contoh
S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
A = (1, 2, 5)
B = (1, 2, 3, 4)
Tentukan selisih himpunan berikut!
1. A - B = (5)
    A = (1, 2, 5)
    B = (1, 2, 3, 4)
2. B - A = (3, 4)

Rumus Himpunan

Hipunan Kosong
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak punya anggota.
{ } atau 0
Contoh
1.Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
2.Himpunan bulan-bulan yang harinya lebih dari 31 hari.

Himpunan Semesta
Himpunan Semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan.
Contoh
1.S = (Benda-benda berwujud)
   A = (Cair, gas)
   B = (Padat)
2.S = (Binatang pemakan daging)
   A = (Harimau, macan)
   B = (Kucing , Hiu)
   C = (Anjing, serigala)

Diagram Venn

Penemu Diagram Venn
Diagram Venn
Diagram Venn adalah perkumpulan anggota yang digambarkan dengan persegi panjang dan dipojok kiri atas diberi simbol S.
Contoh                  
1.S = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)         
   A = (1, 3, 5, 7, 9)
   B = (6, 7, 8, 9, 10)











             Irisan Himpunan
Irisan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A juga anggota B
dilambangkan dengan A ∩ B dibaca himpunan A irisan B.
Contoh












A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A ∩ B = (4)

Gabungan Himpunan
Gabungan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A saja, anggota B saja dan anggota dari A B.  
Contoh
A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A B = (1, 2, 3, 4, 5)         

Selisih Himpunan
Selisih Himpunan adalah himpunan anggota A yang tidak menjadi anggota B yang disebut selisih himpunan A dan B, ditulis A - B.
Contoh
S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
A = (1, 2, 5)
B = (1, 2, 3, 4)
Tentukan selisih himpunan berikut!
1. A - B = (5)
    A = (1, 2, 5)
    B = (1, 2, 3, 4)
2. B - A = (3, 4)

Rumus Himpunan

Hipunan Kosong
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak punya anggota.
{ } atau 0
Contoh
1.Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
2.Himpunan bulan-bulan yang harinya lebih dari 31 hari.

Himpunan Semesta
Himpunan Semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan.
Contoh
1.S = (Benda-benda berwujud)
   A = (Cair, gas)
   B = (Padat)
2.S = (Binatang pemakan daging)
   A = (Harimau, macan)
   B = (Kucing , Hiu)
   C = (Anjing, serigala)

Diagram Venn

Penemu Diagram Venn
Diagram Venn
Diagram Venn adalah perkumpulan anggota yang digambarkan dengan persegi panjang dan dipojok kiri atas diberi simbol S.
Contoh                  
1.S = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)         
   A = (1, 3, 5, 7, 9)
   B = (6, 7, 8, 9, 10)











             Irisan Himpunan
Irisan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A juga anggota B
dilambangkan dengan A ∩ B dibaca himpunan A irisan B.
Contoh












A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A ∩ B = (4)

Gabungan Himpunan
Gabungan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A saja, anggota B saja dan anggota dari A B.  
Contoh
A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A B = (1, 2, 3, 4, 5)         

Selisih Himpunan
Selisih Himpunan adalah himpunan anggota A yang tidak menjadi anggota B yang disebut selisih himpunan A dan B, ditulis A - B.
Contoh
S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
A = (1, 2, 5)
B = (1, 2, 3, 4)
Tentukan selisih himpunan berikut!
1. A - B = (5)
    A = (1, 2, 5)
    B = (1, 2, 3, 4)
2. B - A = (3, 4)

Rumus Himpunan

Hipunan Kosong
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak punya anggota.
{ } atau 0
Contoh
1.Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
2.Himpunan bulan-bulan yang harinya lebih dari 31 hari.

Himpunan Semesta
Himpunan Semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan.
Contoh
1.S = (Benda-benda berwujud)
   A = (Cair, gas)
   B = (Padat)
2.S = (Binatang pemakan daging)
   A = (Harimau, macan)
   B = (Kucing , Hiu)
   C = (Anjing, serigala)

Diagram Venn

Penemu Diagram Venn
Diagram Venn
Diagram Venn adalah perkumpulan anggota yang digambarkan dengan persegi panjang dan dipojok kiri atas diberi simbol S.
Contoh                  
1.S = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)         
   A = (1, 3, 5, 7, 9)
   B = (6, 7, 8, 9, 10)











             Irisan Himpunan
Irisan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A juga anggota B
dilambangkan dengan A ∩ B dibaca himpunan A irisan B.
Contoh












A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A ∩ B = (4)

Gabungan Himpunan
Gabungan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A saja, anggota B saja dan anggota dari A B.  
Contoh
A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A B = (1, 2, 3, 4, 5)         

Selisih Himpunan
Selisih Himpunan adalah himpunan anggota A yang tidak menjadi anggota B yang disebut selisih himpunan A dan B, ditulis A - B.
Contoh
S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
A = (1, 2, 5)
B = (1, 2, 3, 4)
Tentukan selisih himpunan berikut!
1. A - B = (5)
    A = (1, 2, 5)
    B = (1, 2, 3, 4)
2. B - A = (3, 4)

Rumus Himpunan

Hipunan Kosong
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak punya anggota.
{ } atau 0
Contoh
1.Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
2.Himpunan bulan-bulan yang harinya lebih dari 31 hari.

Himpunan Semesta
Himpunan Semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan.
Contoh
1.S = (Benda-benda berwujud)
   A = (Cair, gas)
   B = (Padat)
2.S = (Binatang pemakan daging)
   A = (Harimau, macan)
   B = (Kucing , Hiu)
   C = (Anjing, serigala)

Diagram Venn

Penemu Diagram Venn
Diagram Venn
Diagram Venn adalah perkumpulan anggota yang digambarkan dengan persegi panjang dan dipojok kiri atas diberi simbol S.
Contoh                  
1.S = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)         
   A = (1, 3, 5, 7, 9)
   B = (6, 7, 8, 9, 10)











             Irisan Himpunan
Irisan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A juga anggota B
dilambangkan dengan A ∩ B dibaca himpunan A irisan B.
Contoh












A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A ∩ B = (4)

Gabungan Himpunan
Gabungan Himpunan adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A saja, anggota B saja dan anggota dari A B.  
Contoh
A = (2, 3, 4)
B = (1, 4, 5)
A B = (1, 2, 3, 4, 5)         

Selisih Himpunan
Selisih Himpunan adalah himpunan anggota A yang tidak menjadi anggota B yang disebut selisih himpunan A dan B, ditulis A - B.
Contoh
S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
A = (1, 2, 5)
B = (1, 2, 3, 4)
Tentukan selisih himpunan berikut!
1. A - B = (5)
    A = (1, 2, 5)
    B = (1, 2, 3, 4)
2. B - A = (3, 4)

Teori Himpunann

Himpunan adalah kumpulan dari objek-objek tertentu yang tercakup dalam satu kesatuan dengan keterangan yang jelas. Untuk menyatakan suatu himpunan digunakan huruf kapital A, B, C, … sedangkan untuk menyatakan anggotanya digunakan huruf kecil a, d, c, …
Terdapat 4 cara untuk menyatakan suatu himpunan :
  1. Enumerasi, yaitu dengan mendaftarkan semua anggotanya yang diletakan didalam sepasang tanda kurung kurawal dan diantara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Contoh : A = {a, i, u, e, o}.
  2. Simbol baku, yaitu dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh : P adalah himpunan bilangan bulat positif dan R adalah himpunan bilangan riil.
  3. Notasi pembentukan himpunan, yaitu denganmenuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum dari anggota. Contoh : A = {x|x adalah himpunan bilangan bulat positif}
  4. Diagram venn, yaitu dengan menyajikan himpunan secara grafis dengan tiap-tiap himpunan digambarkan sebagai lingkaran dan memiliki himpunan semesta yang digambarkan dengan segi empat. Contoh :diagram venn

Untuk lebih memahami diagram venn berikut ini beberapa contoh diagram venn
Diagram-Venn1









Diagram-Venn2






Selanjutnya untuk lebih memahami tentang himpunan pelajari juga operasi-operasi dalam himpunan berikut ini.
Operasi Himpunan dalam diagram venn
Diagram-Venn3









Diagram-Venn4

Diagram-Venn5









Diagram-Venn6








Hukum dan Sifat-sifat Operasi Himpunan
Operasi-Himpunan









Jenis-jenis himpunan
Jenis-Himpunan






Perkalian Himpunan ( Cartesian Product )
Jika kita menemukan soal tentang perkalian himpunan kita dapat mengerjakan seperti contoh berikut :
Notasi:
A x B = …???
A = {a,b,c}
B = {p,q}
A x B = {(a,p),(a,q),(b,p),(b,q),(c,p),(c,q)}
Catatan:
(a,b) = (a,b)
(a,b) K (b,a)

GLB - GLBB Gerak Lurus

Soal No. 1
Batu bermassa 200 gram dilempar lurus ke atas dengan kecepatan awal 50 m/s.



Jika percepatan gravitasi ditempat tersebut adalah 10 m/s2, dan gesekan udara diabaikan, tentukan :
a) Tinggi maksimum yang bisa dicapai batu
b) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai ketinggian maksimum
c) Lama batu berada diudara sebelum kemudian jatuh ke tanah

Pembahasan
a) Saat batu berada di titik tertinggi, kecepatan batu adalah nol dan percepatan yang digunakan adalah percepatan gravitasi.  Dengan rumus GLBB:



b) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai titik tertinggi:



c) Lama batu berada di udara adalah dua kali lama waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi.

t = (2)(5) = 10 sekon

Soal No. 2
Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman. Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!

Pembahasan
Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s kemudian gunakan persamaan untuk  GLBB diperlambat:



Soal No. 3

Perhatikan grafik berikut ini. 



Dari grafik diatas tentukanlah:
a. jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s hingga t = 10 s
b. perpindahan benda dari  t = 5 s hingga t = 10 s

Pembahasan
Jika diberikan graik V (kecepatan) terhadap t (waktu) maka untuk mencari jarak tempuh atau perpindahan cukup dari luas kurva grafik V-t. Dengan catatan untuk jarak, semua luas bernilai positif, sedang untuk menghitung perpindahan, luas diatas sumbu t bernilai positif, di bawah bernilai negatif.



Soal No. 4
Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B pada seperti terlihat pada gambar berikut.



Jika r = 2 m, dan lama perjalanan semut adalah 10 sekon tentukan:
a) Kecepatan rata-rata gerak semut
b) Kelajuan rata-rata gerak semut

Pembahasan
Terlebih dahulu tentukan nilai perpindahan dan jarak si semut :
Jarak yang ditempuh semut adalah dari A melalui permukaan lengkung hingga titik B, tidak lain adalah seperempat keliling lingkaran.
Jarak = 1/4 (2πr) = 1/4 (2π x 2) = π meter

Perpindahan semut dilihat dari posisi awal dan akhirnya , sehingga perpindahan adalah dari A tarik garis lurus ke B. Cari dengan phytagoras.
Perpindahan = √ ( 22 + 22 ) = 2√2 meter.

a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu
Kecepatan rata-rata = 2√2 meter : 10 sekon = 0,2√2 m/s

b) Kelajuan rata-rata = jarak tempuh : selang waktu
Kelajuan rata- rata = π meter : 10 sekon = 0,1 π m/s

Soal No. 5
Pesawat Burung Dara Airlines berangkat dari kota P menuju arah timur selama 30 menit dengan kecepatan konstan 200 km/jam. Dari kota Q berlanjut ke kota R yang terletak 53o terhadap arah timur ditempuh selama 1 jam dengan kecepatan konstan 100 km/jam.



Tentukan:
a) Kecepatan rata-rata gerak pesawat
b) Kelajuan rata-rata gerak pesawat

Pembahasan
Salah satu cara :
Terlebih dahulu cari panjang PQ, QR, QR', RR', PR' dan PR



PQ = VPQ x tPQ = (200 km/jam) x (0,5) jam = 100 km
QR = VQR x tQR = (100 km/jam) x (1 jam) = 100 km
QR' = QR cos 53o = (100 km) x (0,6) = 60 km
RR' = QR sin 53o = (100 km) x (0,8) = 80 km
PR' = PQ + QR' = 100 + 60 = 160 km

PR = √[ (PR' )2 + (RR')2 ]
PR = √[ (160 ) 2 + (80)2 ] = √(32000) = 80√5 km

Jarak tempuh pesawat = PQ + QR = 100 + 100 = 200 km
Perpindahan pesawat = PR = 80√5 km
Selang waktu = 1 jam + 0,5 jam = 1,5 jam

a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu = 80√5 km : 1,5 jam = 53,3 √5 km/jam
b) Kelajuan rata-rata = jarak : selang waktu = 200 km : 1,5 jam = 133,3 km/jam

Soal No. 6
Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu seperti gambar berikut:



Tentukan besar percepatan dan jenis gerak dari:
a) A - B
b) B - C
c) C - D

Pembahasan
Mencari percepatan (a) jika diberikan grafik V-t :

a = tan θ

dengan θ adalah sudut kemiringan garis grafik terhadap horizontal dan tan suatu sudut adalah sisi depan sudut dibagi sisi samping sudut. Ingat : tan-de-sa

a) A - B
a = (2 − 0) : (3− 0) = 2/3 m/s2
(benda bergerak lurus berubah beraturan / GLBB dipercepat)
b) B - C
a = 0 (garis lurus, benda bergerak lurus beraturan / GLB)
c) C - D
a = (5 − 2) : (9 − 7) = 3/2 m/s2
(benda bergerak lurus berubah beraturan / GLBB dipercepat)

Soal No. 7
Dari gambar berikut :



Tentukan:
a) Jarak tempuh dari A - B
b) Jarak tempuh dari B - C
c) Jarak tempuh dari C - D
d) Jarak tempuh dari A - D

Pembahasan
a) Jarak tempuh dari A - B
Cara Pertama
Data :
Vo = 0 m/s
a = (2 − 0) : (3− 0) = 2/3 m/s2
t = 3 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2 (2/3 )(3)2 = 3 meter

Cara Kedua
Dengan mencari luas yang terbentuk antara titik A, B dang angka 3 (Luas Segitiga = setengah alas x tinggi) akan didapatkan hasil yang sama yaitu 3 meter

b) Jarak tempuh dari B - C
Cara pertama dengan Rumus GLB
S = Vt
S = (2)(4) = 8 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis B-C, angka 7 dan angka 3 (luas persegi panjang)

c) Jarak tempuh dari C - D
Cara Pertama
Data :
Vo = 2 m/s
a = 3/2 m/s2
t = 9 − 7 = 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = (2)(2) + 1/2 (3/2 )(2)2 = 4 + 3 = 7 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis C-D, angka 9 dan angka 7 (luas trapesium) 

S = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x tinggi
S = 1/2 (2+5)(9-7) = 7 meter.

d) Jarak tempuh dari A - D
Jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak A-B, B-C dan C-D

Soal No. 8
Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m.



Kedua mobil kemudian bergerak bersamaan saling mendekati dengan kecepatan konstan masing-masing VA = 40 m/s dan VB = 60 m/s.
Tentukan:
a) Jarak mobil A dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil B
b) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan
c) Jarak mobil B dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil A

Pembahasan
Waktu tempuh mobil A sama dengan waktu tempuh mobil B, karena berangkatnya bersamaan. Jarak dari A saat bertemu misalkan X, sehingga jarak dari B (1200 − X)

tA = tB
SA/VA = SB/VB
( x )/40 = ( 1200 − x ) /60
6x = 4( 1200 − x )
6x = 4800 − 4x
10x = 4800
x = 480 meter

b) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan
x = VA t
480 = 40t
t = 12 sekon

c) Jarak mobil B dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil A
SB =VB t = (60) (12) = 720 m

Soal No. 9
Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak dua buah mobil, A dan B.



Tentukan pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya berangkat dari tempat yang sama!

Pembahasan
Analisa grafik:
Jenis gerak A → GLB dengan kecepatan konstan 80 m/s
Jenis gerak B → GLBB dengan percepatan a = tan α = 80 : 20 = 4 m/s2

Kedua mobil bertemu berarti jarak tempuh keduanya sama, misal keduanya bertemu saat waktu t
SA = SB
VA t =VoB t + 1/2 at2
80t = (0)t + 1/2 (4)t2
2t2 − 80t = 0
t2 − 40t = 0
t(t − 40) = 0
t = 0 sekon atau t = 40 sekon
Kedua mobil bertemu lagi saat t = 40 sekon pada jarak :
SA = VA t = (80)(40) = 3200 meter

Soal No. 10 (Gerak Vertikal ke Bawah / Jatuh Bebas)
Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan:
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
b) jarak tempuh benda selama 2 sekon
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah

Pembahasan
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
Data :
t = 2 s
a = g = 10 m/s2
Vo = 0 m/s
Vt = .....!

Vt = Vo + at
Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s

c) jarak tempuh benda selama 2 sekon
S = Vot + 1/2at2
S = (0)(t) + 1/2 (10)(2)2
S = 20 meter

c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula-mula dikurangi jarak yang telah ditempuh benda.
S = 100 − 20 = 80 meter

d) kecepatan benda saat tiba di tanah
Vt2 = Vo2 + 2aS
Vt2 = (0) + 2 aS
Vt = √(2aS) = √[(2)(10)(100)] = 20√5 m/s

e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
Vt = V0 + at
20√5 = (0) + (10) t
t = 2√5 sekon
Soal No. 11
Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m. Partikel tersebut akan berhenti setelah menempuh jarak....
A. 15 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 30 m
E. 50 m
(Soal SPMB 2003)

Pembahasan
Data pertama:
Vo = 30 m/s
Vt = 15 m/s
S = 75 m

Dari ini kita cari perlambatan partikel sebagai berikut:
Vt2 = Vo2 − 2aS
152 = 302 − 2a(75)
225 = 900 − 150 a
150 a = 900 − 225
a = 675 /150 = 4, 5 m/s2

Besar perlambatannya adalah 4,5 m/s2 (Kenapa tidak negatif? Karena dari awal perhitungan tanda negatifnya sudah dimasukkan ke dalam rumus, jika ingin hasil a nya negatif, gunakan persamaan Vt2 = Vo2 + 2aS)

Data berikutnya:
Vo = 15 m/s
Vt = 0 m/s (hingga berhenti)

Jarak yang masih ditempuh:
Vt2 = Vo2 − 2aS
02 = 152 − 2(4,5)S
0 = 225 − 9S
9S = 225
S = 225/9 = 25 m
Soal No. 12
Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah 2 detik benda sampai di tanah (g = 10 m s2). Tinggi menara tersebut …
A. 40 m
B. 25 m
C. 20 m
D. 15 m
E. 10 m
(EBTANAS 1991)


Pembahasan
Data:
νo = 0 m/s (jatuh bebas)
t = 2 s
g = 10 m s2
S = .....!

S = νo t + 1/2 gt2
S = (0)(2) + 1/2 (10)(2)2
S = 5(4) = 20 meter

Soal No. 13
Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Setelah sampai di tanah kecepatannya 10 m s–1, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 1/2 h dari tanah (g = 10 m. s−2 ) adalah.....
A. 1/2 √2 sekon
B. 1 sekon
C. √2 sekon
D. 5 sekon
E. 5√2 sekon
(Soal Ebtanas 2002)

Pembahasan
Data:
Untuk jarak tempuh sejauh  S1 =  h
νo = 0 ms–1
νt = 10 m s–1
νt = νo + at
10 = 0 + 10t
t = 1 sekon  -> t1
Untuk jarak tempuh sejauh S2 = 1/2 h
t2 =......


Perbandingan waktu tempuh:



Soal No. 14
Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40 m di atas tanah. Jika g = 10 m s–2, maka kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah.…
A. 20√2 m s–1
B. 20 m s–1
C. 10√2 m s–1
D. 10 m s–1
E. 4√2 m s–1
(Ebtanas Fisika 1996)

Pembahasan
Jatuh bebas, kecepatan awal nol, percepatan a = g = 10 m s–2


Soal No. 15
Mobil massa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km.jam–1 setelah menempuh jarak 150 m kecepatan menjadi 72 km. jam–1. Waktu tempuh mobil adalah...
A. 5 sekon
B. 10 sekon
C. 17 sekon
D. 25 sekon
E. 35 sekon
(Ujian Nasional 2009)

Pembahasan
Data soal:
m = 800 kg
νo = 36 km/jam = 10 m/s
νt = 72 km/jam = 20 m/s
S = 150 m
t = ..........

Tentukan dulu percepatan gerak mobil (a) sebagai berikut:
νt2 = νo2 + 2aS
202 = 102 + 2a(150)
400 = 100 + 300 a
400 − 100 = 300 a
300 = 300 a
a = 300/300 = 1 m/s2

Rumus kecepatan saat t:
νt = νo + at
20 = 10 + (1)t
t = 20 − 10 = 10 sekon
Catatan:
Massa mobil (m) tidak diperlukan dalam perhitungan, apalagi merknya.

Hormatilah Hak Cipta :)